* Nilai ekspor Sumatera Selatan September 2016 meningkat sebesar 5,52 persen dibandingkan bulan Agustus 2016. Namun bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015 (Januari - September 2015) ekspor Provinsi Sumatera Selatan mengalami penurunan sebesar 30,46 persen.
* Nilai ekspor Provinsi Sumatera Selatan bulan September 2016 sebesar US$ 164,35 juta, yang keseluruhannya merupakan hasil ekspor komoditi nonmigas.
* Malaysia, Jepang dan Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama Ekspor Sumatera Selatan pada periode Januari - September 2016, masing-masing mencapai US$ 162,91 juta, US$ 141,39 juta dan US$ 237,43 juta, dengan peranan ketiganya mencapai 39,64 persen dari total ekspor periode Januari - September 2016.
* Ekspor ke Uni Eropa pada Januari - September 2016 mencapai US$ 204,22 juta (14,94 persen dari total ekspor) dan ekspor ke ASEAN mencapai US$ 260,79 juta (19,08 persen dari total ekspor).
* Menurut Sektor, dibandingkan dengan periode Januari - September 2015, ekspor produk industri Januari - September 2016 menurun 22,89 persen, ekspor produk pertanian menurun 6,46 persen dan produk pertambangan menurun sebesar 30,77 persen.
* Nilai impor Sumatera Selatan pada Bulan September 2016 sebesar US$ 57,92 juta atau turun sebesar 4,18 persen jika dibandingkan bulan Agustus 2016.
* Impor Provinsi Sumatera Selatan pada Bulan September 2016 sebesar US$ 57,92 juta terdiri dari impor migas sebesar US$ 3,11 juta dan nonmigas sebesar US$ 54,80 juta.
* Peranan terhadap total impor nonmigas selama Januari - September 2016, golongan mesin-mesin/pesawat mekanik memberikan peranan terbesar yaitu 58,56 persen diikuti impor perangkat optik sebesar 11,02 persen dan mesin/peralatan listrik sebesar 9,68 persen.
* Negara asal impor terbesar Januari – September 2016 yaitu Tiongkok dengan nilai impor sebesar US$ 444,25 juta, diikuti Amerika Serikat dengan nilai impor US$ 79,42 juta dan Jepang dengan nilai impor mencapai US$ 59,98 juta.
* Dibandingkan Januari - September 2015, nilai impor barang modal dan bahan baku penolong menurun masing-masing sebesar 16,60 persen dan 31,08 persen, sedangkan impor barang konsumsi meningkat sebesar 255,67 persen.